1.Kelenjar Hipofisis Macam dan Fungsi Hormon
Dalam
sistem endokrin, kelenjar hipofisis merupakan koordinator utama dalam
proses koordinasi kimia di dalam tubuh. Oleh sebab itu, kelenjar
hipofisis ini mendapat julukan "master of glands".
Lokasi kelenjar ini tepat di dalam lekukan tulang sela tursika di bagian tengah tulang baji.
Secara
garis besar, kelenjar hipofisis terbagi menjadi 3 lobus ( bagian ),
yaitu: lobus anterior, lobus intermedia, dan lobus posterior.
Lobus anterior
Merupakan
bagian depan hipofisis. Bagian ini menghasilkan berbagai macam hormon
dengan fungsi yang berbeda. Beberapa hormon yang dihasilkan oleh lobus
anterior, antara lain :
1.
hormon tirotropin ( Thyroid Stimulating Hormone ) yang bertugas untuk
merangsang kelenjar tiroid sehingga memproduksi hormon tiroksin.
2. hormon adrenokortiko tropin ( ACTH ) yang berfungsi merangsang korteks adrenal untuk memproduksi kortikosteroid.
3.
Folikel stimulating hormone yang pada wanita berperan dalam merangsang
perkembangan ovarium dan menekan sekresi esterogen. Sedangkan pada pria
berperan menstimulasi testis untuk memproduksi spermatozoa.
4. Hormon somatotrof, berguna dalam merangsang pertumbuhan tubuh terutama pemanjangan tulang.
5.
Prolaktin ( luteotropic hormon ) atau laktogen, yang berperan dalam
menstimulasi kelenjar susu ( glandulla mammae ) untuk mensekresi ASI.
Lobus Intermedia
merupakan
bagian tengah dari kelenjar hipofisis yang bersifat unik karena bagian
ini akan mengalami kemunduran ( rudimenter ) selama masa pertumbuhan
dan belum secara jelas diketahui fungsinya. Penelitian yang dilakukan
pada katak menemukan bahwa bagian ini menghasilkan melanosit
stimulating hormone atau intermedin yang berperan dalam mengatur
pigmentasi ( perubahan warna kulit ) dalam hal ini mengatur penyuburan
pigmen melanin.
Lobus Posterior
Merupakan bagian belakang dari kelenjar hipofisis. Bagian ini menghasilkan dua jenis hormon, yaitu:
1.
Antidiuretik Hormone atau hormon vasopresin. Hormon ini berfungsi dalam
: mengatur kadar air dalam tubuh dan darah melalui absorbsi air oleh
tubulus kontorti ( pada ginjal ) sehingga dapat mengatur banyak
sedikitnya jumlah urine yang dihasilkan.Selain itu juga ikut berperan
dalam mengatur tekanan darah.
2.
Hormon oksitosin yang berfungsi merangsang kontraksi otot polos pada
dinding uterus. Terutama penting dalam proses persalinan.
2.HORMON KELENJAR TIROID
BAB I
PENDAHULUAN
Hormon (dari bahasa Yunani, όρμή: horman - "yang menggerakkan")
adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin yang mengatur
homeostasis, reproduksi, metabolisme, dan tingkah laku.
Sistem hormone (sistem endoklin = sistem kelenjar buntu) yaitu sistem yang
terdiri atas kelenjar-kelenjar yang melepaskan sekresinya ke dalam darah.
Hormon berperan dalam pengaturan metabolisme, pertumbuhan dan perkembangan,
reproduksi, mempertahankan homeostasis, reaksi terhadap stress, dan tingkah
laku.
Hormon adalah zat kimiawi yang dihasilkan tubuh secara alami. Begitu
dikeluakan, hormon akan dialirkan oleh dara menuju berbagai jaringan sel dan
menimbulkan efek tertentu sesuai dengan fungsinya masing-masing.
Contoh efek
hormon pada tubuh manusia:
1. Perubahan Fisik yang ditandai dengan
tumbuhnya rambut di daerah tertentu dan bentuk tubuh yang khas pada pria
dan wanita (payudara membesar, lekuk tubuh feminin pada wanita dan bentuk
tubuh maskulin pada pria).
2. Perubahan Psikologis: Perilaku
feminin dan maskulin, sensivitas, mood/suasana hati.
3. Perubahan Sistem Reproduksi:
Pematangan organ reproduksi, produksi organ seksual (estrogen oleh
ovarium dan testosteron oleh testis).
Di balik fungsinya yang mengagumkan, hormon kadang
jadi biang keladi berbagai masalah. Misalnya siklus haid yang tidak teratur
atau jerawat yang tumbuh membabi buta di wajah. Hormon pula yang kadang membuat
kita senang atau malah sedih tanpa sebab. Semua orang pasti pernah mengalami
hal ini, terutama saat pubertas.Yang pasti, setiap hormon memiliki fungsi yang
sangat spesifik pada masing-masing sel sasarannya. Tak heran, satu macam hormon
bisa memiliki aksi yang berbeda-beda sesuai sel yang menerimanya saat dialirkan
oleh darah, (Ernawati, 2010).
BAB II
ISI
Kelenjar tiroid adalah
salah satu dari kelenjar endokrin terbesar pada tubuh manusia. Kelenjar
ini dapat ditemui di leher. Kelenjar ini berfungsi untuk mengatur kecepatan
tubuh membakar energi, membuat protein dan mengatur kesensitifan tubuh terhadap
hormon lainnya, (Anonim, 2011).
Kelenjar tiroid merupakan salah satu kelenjar terbesar, yang normalnya memiliki
berat 15 sampai 20 gram. Tiroid mengsekresikan tiga macam hormon, yaitu tiroksin
(T4), triiodotironin (T3), dan kalsitonin, (Anonim, 2009).
Kelenjar tiroid merupakan kelenjar berwarna merah kecoklatan dan sangat
vascular. Terletak di anterior cartilago thyroidea di bawah laring setinggi
vertebra cervicalis sampai vertebra thorakalis. Kelenjar ini terselubungi
lapisan pretracheal dari fascia cervicalis dan terdiri atas 2 lobus, lobus
dextra dan sinistra, yang dihubungkan oleh isthmus. Beratnya kira-kira 25
gram tetapi bervariasi pada tiap individu,(Ranisa, 2010).
Tiroid merupakan kelenjar kecil, dengan diameter sekitar 5 cm dan terletak di
leher, tepat dibawah jakun. Kedua bagian tiroid dihubungkan oleh ismus,
sehingga bentuknya menyerupai huruf H atau dasi kupu-kupu. Dalam keadaan
normal, kelenjar tiroid tidak terlihat dan hampir tidak teraba, tetapi bila
membesar, dokter dapat merabanya dengan mudah dan suatu benjolan bisa tampak
dibawah atau di samping jakun. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon
tiroid, yang mengendalikan kecepatan metabolisme tubuh.
Hormon
tiroid mempengaruhi kecepatan metabolisme tubuh melalui 2 cara:
1. Merangsang hampir setiap jaringan tubuh untuk
menghasilkan protein
2. Meningkatkan jumlah oksigen yang
digunakan oleh sel.
Jika sel-sel bekerja lebih keras, maka organ tubuh
akan bekerja lebih cepat. Untuk menghasilkan hormon tiroid, kelenjar tiroid
memerlukan yodium, yaitu suatu eleman yang terdapat di dalam makanan dan air.
Kelenjar tiroid menangkap yodium dan mengolahnya menjadi hormone tiroid.
Setelah hormon tiroid digunakan, beberapa yodium di dalam hormon kembali ke kelenjar tiroid dan didaur-ulang untuk kembali menghasilkan hormon tiroid.Tubuh memiliki mekanisme yang runit untuk menyesuaikan kadar hormon tiroid. Hipotalamus (terletak tepat di atas kelenjar hipofisa di otak) menghasilkan thyrotropin-releasing hormone, yang menyebabkan kelenjar hipofisa mengeluarkan thyroid-stimulating hormone (TSH). Sesuai dengan namanya, TSH ini merangsang kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon tiroid. Jika jumlah hormon tiroid dalam darah mencapai kadar tertentu, maka kelenjar hipofisa menghasilkan TSH dalam jumlah yang lebih sedikit; jika kadar hormon tiroid dalam darah berkurang, maka kelenjar hipofisa mengeluarkan lebih banyak TSH. Hal ini disebut mekanisme umpan balik, (Irwanashari, 2011).
Setelah hormon tiroid digunakan, beberapa yodium di dalam hormon kembali ke kelenjar tiroid dan didaur-ulang untuk kembali menghasilkan hormon tiroid.Tubuh memiliki mekanisme yang runit untuk menyesuaikan kadar hormon tiroid. Hipotalamus (terletak tepat di atas kelenjar hipofisa di otak) menghasilkan thyrotropin-releasing hormone, yang menyebabkan kelenjar hipofisa mengeluarkan thyroid-stimulating hormone (TSH). Sesuai dengan namanya, TSH ini merangsang kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon tiroid. Jika jumlah hormon tiroid dalam darah mencapai kadar tertentu, maka kelenjar hipofisa menghasilkan TSH dalam jumlah yang lebih sedikit; jika kadar hormon tiroid dalam darah berkurang, maka kelenjar hipofisa mengeluarkan lebih banyak TSH. Hal ini disebut mekanisme umpan balik, (Irwanashari, 2011).
Secara anatomi, tiroid merupakan kelenjar endokrin (tidak mempunyai
ductus) dan bilobular (kanan dan kiri), dihubungkan oleh isthmus (jembatan)
yang terletak di depan trachea tepat di bawah cartilago cricoidea.
Kadang juga terdapat lobus tambahan yang membentang ke atas (ventral tubuh),
yaitu lobus piramida.
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid utama yaitu tiroksin. Bentuk aktif
hormon ini adalah triiodotironin yang sebagian besar berasal dari konversi
hormon tiroksin di perifer dan sebagian kecil langsung dibentuk oleh kelenjar
tiroid. Sekresi hormon tiroid dikendalikan oleh kadar hormon perangsang tiroid
(Thyroid Stimulating Hormon) yang dihasilkan oleh lobus anterior kelenjar
hipofisis. Kelenjar ini secara langsung dipengaruhi dan diatur aktivitasnya
oleh kadar hormon tiroid dalam sirkulasi yang bertindak sebagai umpan balik
negatif terhadap lobus anterior hipofisis dan terhadap sekresi hormon pelepas
tirotropin dari hipothalamus. Hormon tiroid mempunyai pangaruh yang
bermacam-macam terhadap jaringan tubuh yang berhubungan dengan metabolisme sel,
(Anonim, 2011).
Secara embriologi, tahap pembentukan kelenjar tiroid adalah:
- Kelenjar tiroid mulanya
merupakan dua buah tonjolan dari dinding depan bagian tengah farings, yang
terbentuk pada usia kelahiran 4 minggu. Tonjolan pertama disebut pharyngeal
pouch, yaitu antara arcus brachialis 1 dan 2. Tonjolan kedua pada foramen
ceacum, yang berada ventral di bawah cabang farings I.
- Pada minggu ke-7, tonjolan dari
foramen caecum akan menuju pharyngeal pouch melalui saluran yang disebut ductus
thyroglossus.
- Kelenjar tiroid akan mencapai
kematangan pada akhir bulan ke-3, dan ductus thyroglossus akan menghilang.
Posisi akhir kelenjar tiroid terletak di depan vertebra cervicalis 5,
6, dan 7.
- Namun pada kelainan klinis,
sisa kelenjar tiroid ini juga masih sering ditemukan di pangkal lidah
(ductus thyroglossus/lingua thyroid) dan pada bagian leher yang lain.
Secara
histologi, parenkim
kelenjar ini terdiri atas:
- Folikel-folikel
dengan epithetlium simplex kuboideum yang mengelilingi suatu massa
koloid. Sel epitel tersebut akan berkembang menjadi bentuk kolumner
katika folikel lebih aktif (seperti perkembangan otot yang terus dilatih).
- Cellula
perifolliculares (sel
C) yang terletak di antara beberapa folikel yang berjauhan.
Fungsi
Fisiologis Hormon Tiroid
- Meningkatkan
transkripsi gen ketika hormon tiroid (kebanyakan T3) berikatan dengan
reseptornya di inti sel.
- Meningkatkan
jumlah dan aktivitas mitokondria sehingga pembentukkan ATP (adenosin
trifosfat) meningkat.
- Meningkatkan
transfor aktif ion melalui membran sel.
- Meningkatkan
pertumbuhan dan perkembangan otak, terutama pada masa janin.
Terdapat 3
protein plasma yang penting dalam pengikatan hormon tiroid:
- TBG
(Thyroxine-Binding Globulin) yang secara selektif mengikat 55% T4 dan 65% T3
yang ada di dalam darah.
- Albumin yang secara nonselektif
mengikat banyak hormone lipofilik, termasuk 10% dari T4 dan 35% dari T3.
- TBPA
(Thyroxine-Binding Prealbumin) yang mengikat sisa 35% T4.
Efek dari hormon tiroid adalah
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan otak selama kehidupan janin dan
beberapa tahun pertama pascalahir. Bila janin tidak dapat mensekresi hormon
tiroid dalam jumlah cukup, maka pertumbuhan dan pematangan otak sebelum dan
sesudah bayi itu dilahirkan akan sangat terbelakang dan otak tetap berukuran
lebih kecil daripada normal, (Alfarisi, 2011).
Beberapa kelainan yang menyerang kelenjar tiroid juga menyebabkan pembesaran
kelenjar (keadaan ini disebut goiter atau gondok). Gondok bisa timbul
jika kelenjar tiroid kurang aktif (menghasilkan terlalu sedikit hormon tiroid)
atau terlalu aktif (menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid). Pembesaran
kelenjar tiroid yang sudah ada sejak anak lahir disebut gondok kongenital.
Sindroma Pendred adalah suatu penyakit keturunan yang ditandai dengan
bisu-tuli dan gondok congenital, (Anonim, 2011).
GEJALA
Gejala-gejala penyakit tiroid antara lain :
Gejala-gejala penyakit tiroid antara lain :
|
Hipertirodisme
|
Hipotirodisme
|
|
Denyut jantung yang cepat
|
Denyut nadi yang lambat
|
|
Tekanan darah tinggi
|
Suara serak
|
|
Kulit lembab dan berkeringat
banyak
|
Berbicara menjadi lambat
|
|
Gemetaran
|
Alis mata rontok
|
|
Gelisah
|
Kelopak mata turun
|
|
Nafsu makan bertambah disertai
penambahan berat badan
|
Tidak tahan cuaca dingin
|
|
Sulit tidur
|
Sembelit
|
|
Sering buang air besar dan diare
|
Penambahan berat badan
|
|
Lemah
|
Rambut kering, kasar, tipis
|
|
Kulit diatas tulang kering
menonjol dan menebal
|
Kulit kering, bersisik, tebal,
kasar, kulit diatas tulang kering menebal dan menonjol
|
|
Mata membengkak, memerah dan
menonjol
|
Sindroma trowongan karpal
|
|
Mata peka terhadap cahaya
|
Kebingungan
|
|
Mata seakan menatap
|
Depresi
|
|
Kebingungan
|
Demensia
|
(Anonim,
2011).
1. Hipotiroidisme.
Penyebabnya adalah gangguan antibodi, timbul akibat
autoimunitas yang berkembang terhadap jaringan tiroid. Hipotiroidisme terjadi
jika kelenjar tiroid tidak dapat memehuhi kebutuhan tubuh akan hormon tiroid.
Gejala pada anak-anak dan remaja berbeda dengan gejala pada dewasa.
Pada bayi baru lahir, hipotiroidisme
menyebabkan kretinisme (hipotiroidisme neonatorum), yang ditandai
dengan:
- jaundice (sakit kuning)
- nafsu makan yang buruk
- sembelit
- suara menangis yang serak
- hernia umbilikalis (penonjolan pada pusar)
- pertumbuhan tulang yang lambat.
- jaundice (sakit kuning)
- nafsu makan yang buruk
- sembelit
- suara menangis yang serak
- hernia umbilikalis (penonjolan pada pusar)
- pertumbuhan tulang yang lambat.
Jika
tidak segera diobati, hipertiroidisme bisa menyebabkan keterbelakangan mental.
Hipotiroidisme
pada masa kanak-kanak (hipotiroidisme juvenil) menyebabkan pertumbuhan
menjadi lambat, kadang menyebabkan tengan menjadi pendek. Perkembangan gigi
juga tertunda.
Pada semua bayi baru lahir, kadar hormon tiroid dalam darah secara rutin diukur pada umur 2 hari. Kepada bayi baru lahir yang menderita hipotiroidisme diberikan hormon tiroid untuk mencegah kerusakan otak. Kepada anak-anak dan remaja yang menderita hipotiroidisme juga diberikan hormon tiroid.
Pada semua bayi baru lahir, kadar hormon tiroid dalam darah secara rutin diukur pada umur 2 hari. Kepada bayi baru lahir yang menderita hipotiroidisme diberikan hormon tiroid untuk mencegah kerusakan otak. Kepada anak-anak dan remaja yang menderita hipotiroidisme juga diberikan hormon tiroid.
2.
Hipertiroidisme
Hipertiroidisme terjadi karena kelenjar tiroid yang terlalu aktif. Pada bayi baru lahir, penyebab dari hipertiroidisme yang paling sering ditemukan adalah penyakit Graves neonatorum. Penyakit ini bisa berakibat fatal dan bisa terjadi pada bayi yang ibunya menderita atau pernah menderita penyakit Graves. Penyakit Graves adalah suatu penyakit autoimun dimana tubuh menghasilkan antibodi yang merangsang kelenjar tiroid.
Hipertiroidisme terjadi karena kelenjar tiroid yang terlalu aktif. Pada bayi baru lahir, penyebab dari hipertiroidisme yang paling sering ditemukan adalah penyakit Graves neonatorum. Penyakit ini bisa berakibat fatal dan bisa terjadi pada bayi yang ibunya menderita atau pernah menderita penyakit Graves. Penyakit Graves adalah suatu penyakit autoimun dimana tubuh menghasilkan antibodi yang merangsang kelenjar tiroid.
Pada wanita hamil, antibodi ini bisa sampai ke
janin dan merangsang kelenjar tiroid janin. Penyakit Graves pada ibu bisa
menyebabkan lahir mati, keguguran atau kelahiran prematur.
Pada bayi baru lahir, gejala kelenjar tiroid yang
terlalu aktif bisa timbul dalam waktu beberapa hari setelah lahir:
- berat badan tidak bertambah
- denyut jantung yang cepat
- tekanan darah tinggi
- rewel atau gelisah
- muntah
- diare.
- berat badan tidak bertambah
- denyut jantung yang cepat
- tekanan darah tinggi
- rewel atau gelisah
- muntah
- diare.
Hipertiroidisme
pada masa remaja (hipertiroidisme adolesens) menyerupai hipertiroidisme
pada dewasa dan bisa menyebabkan tertundanya masa pubertas.
Gejala lainnya adalah:
- suara serak
- berbicara lambat
- kelopak mata turun
- wajah bundar
- rambut rontok
- kulit kering
- denyut nadi lambat
- penambahan berat badan.
Gejala lainnya adalah:
- suara serak
- berbicara lambat
- kelopak mata turun
- wajah bundar
- rambut rontok
- kulit kering
- denyut nadi lambat
- penambahan berat badan.
Gondok bisa menekan saluran udara
dan mengganggu proses bernafas.
Kadar hormon tiroid yang tinggi bisa menyebabkan denyut jantung menjadi cepat yang selanjutnya dapat menyebabkan gagal jantung. Seperti halnya pada dewasa, pada bayi baru lahir, mata juga menonjol. Jika dilakukan pengobatan, pemulihan akan terjadi dalam beberapa minggu, tetapi bayi tetap memiliki resiko kekambuhan selama 6 bulan sampai 1 tahun. Kadar antibodi perangsang tiroid yang tetap tinggi juga dapat menyebabkan penutupan dini ubun-ubun, keterbelakangan mental, hiperaktivitas pada masa kanak-kanak dan pertumbuhan yang lambat. Hipertiroidisme diobati dengan obat propilthiouracyl, yang berfungsi menghambat pembentukan hormon tiroid.
Kadar hormon tiroid yang tinggi bisa menyebabkan denyut jantung menjadi cepat yang selanjutnya dapat menyebabkan gagal jantung. Seperti halnya pada dewasa, pada bayi baru lahir, mata juga menonjol. Jika dilakukan pengobatan, pemulihan akan terjadi dalam beberapa minggu, tetapi bayi tetap memiliki resiko kekambuhan selama 6 bulan sampai 1 tahun. Kadar antibodi perangsang tiroid yang tetap tinggi juga dapat menyebabkan penutupan dini ubun-ubun, keterbelakangan mental, hiperaktivitas pada masa kanak-kanak dan pertumbuhan yang lambat. Hipertiroidisme diobati dengan obat propilthiouracyl, yang berfungsi menghambat pembentukan hormon tiroid.
Mungkin juga perlu dilakukan
pengobatan terhadap gagal jantung.
Jika kadar TSH (thyroid-stimulating hormone) sangat tinggi, mungkin perlu dilakukan transfusi darah gantidonor). (sejumlah darah bayi dibuang dan diganti dengan darah dari donor), (Anonim, 2011).
Jika kadar TSH (thyroid-stimulating hormone) sangat tinggi, mungkin perlu dilakukan transfusi darah gantidonor). (sejumlah darah bayi dibuang dan diganti dengan darah dari donor), (Anonim, 2011).
DIAKNOSIS
Untuk mengetahui fungsi kelenjar tiroid, bisa dilakukan beberapa pemeriksaan
laboratorium. Salah satu pemeriksaan yang paling sering dilakukan adalah
pengukuran kadar TSH di dalam darah. Hormon ini merangsang kelenjar tiroid,
karena itu jika kelenjar tiroid kurang aktif maka kadar hormon ini tinggi;
sedangkan jika kelenjar tiroid terlalu aktif , maka kadar hormon ini rendah.
Biasanya pemeriksaan yang perlu dilakukan adalah pengukuran kadar TSH dan kadar
T4 yang bebas dalam darah. Tetapi bisa juga dilakukan pengukuran kadar protein globulin
pengikat tiroksin, karena kadar protein yang abnormal bisa menimbulkan
kesalahpahaman dalam menilai kadar hormon tiroid total. Penderita penyakit
ginjal, beberapa penyakit keturunan atau pemakaian steroid anabolik
memiliki kadar globulin pengikat tiroksin yang rendah. Sebaliknya, wanita
hamil, pemakai pil KB atau estrogen lainnya, penderita hepatitis stadium
awal dan beberapa penyakit lainnya, memiliki kadar globulin pengikat tiroksin
yang tinggi. Beberapa pemeriksaan bisa dilakukan pada kelenjar tiroid. Jika
diduga terdapat pertumbuhan di dalam kelenjar tiroid, dilakukan pemeriksaan USG,
untuk menentukan apakah pertumbuhan ini berupa cairan atau padat. Skening
kelenjar tiroid dengan yodium radioaktif atau teknetium, bisa menunjukkan
kelainan fisik pada kelenjar tiroid. Skening tiroid juga bisa membantu
menentukan apakah fungsi dari suatu daerah tiroid bersifat normal, terlalu
aktif atau kurang aktif. Jika masih belum yakin apakah kelainannya terletak
pada kelenjar tiroid atau kelenjar hipofisa, maka dilakukan pemeriksaan
perangsangan fungsional. Pada salah satu dari pemeriksaan ini dilakukan
penyuntikan thyrotropin-releasing hormone intravena dan pemeriksaan darah
untuk mengukur respon dari kelenjar hipofisa, (Anonim, 2011).
BAB III
KESIMPULAN
1. Hormon adalah zat kimia yang
dihasilkan oleh kelenjar endokrin yang mengatur homeostasis, reproduksi,
metabolisme, dan tingkah laku.
2. Hormon berperan dalam pengaturan
metabolisme, pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi, mempertahankan
homeostasis, reaksi terhadap stress, dan tingkah laku.
3. Kelenjar tiroid ialah organ endokrin
yang terletak di leher manusia. Fungsinya ialah mengeluarkan hormon tiroid.
Untuk menghasilkan hormon tiroid, kelenjar tiroid memerlukan yodium, yaitu
suatu eleman yang terdapat di dalam makanan dan air.
4. Kelenjar tiroid merupakan kelenjar
berwarna merah kecoklatan dan sangat vascular. Kelenjar tiroid merupakan salah
satu kelenjar terbesar, yang normalnya memiliki berat 15 sampai 20 gram.
Berdiameter 5 cm. Tiroid mengsekresikan tiga macam hormon, yaitu tiroksin
(T4), triiodotironin (T3), dan kalsitonin.
5. Kelenjar tiroid terdiri dari dua
lobus, satu di sebelah kanan dan satu lagi disebelah kiri. Keduanya dihubungkan
oleh suatu struktur ( yang dinamakan isthmus atau ismus. Setiap lobus berbentuk
seperti buah pir. Kelenjar tiroid mempunyai satu lapisan kapsul yang tipis dan
pretracheal fascia.
6. Struktur ismus atau isthmus yang
dalam bahasa latin artinya penyempitan merupakan struktur yang menghubungkan
lobus kiri dan kanan. Posisinya kira-kira setinggi cincin trakea 2-3 dan
berukuran sekitar 1,25 cm.
7. Secara anatomi, tiroid merupakan
kelenjar endokrin (tidak mempunyai ductus) dan bilobular (kanan dan kiri),
dihubungkan oleh isthmus (jembatan) yang terletak di depan trachea tepat
di bawah cartilago cricoidea. Kadang juga terdapat lobus tambahan yang
membentang ke atas (ventral tubuh), yaitu lobus piramida.
8. Kelainan
kelenjar tiroid, yaitu Hipertiroidisme, Hipotiroidisme dan Kretinisme
DAFTAR PUSTAKA
Alfarisi.
2011,Efek-Efek Kerja Hormon Tiroid Pada Tubuh.(on line)
http://doc.alfarisi.blogspot.com/2011/04/efek-efek-kerja-hormon-tiroid-pada.html.
Diakses: 10 Mei 2011
Anonim. 2011.Kelenjar Tiroid.(On line)
http://mediacastore.com.penyakit131/kelenjar-tiroid.html. Diakses: 10 Mei 2011
Anonim. 2011.Kelainan Kelenjar Tiroid.(on line)
http://www.tanyadokter.comdisease.Aspid=1001394.html. Diakses: 10 Mei 2011
Anonim. 2009.Kelenjar Tiroid dan Hubungannya dengan Yodium.(on line)
http://doc.alfarisi.blogspot.com/2011/04/efek-efek-kerja-hormon-tiroid-pada.html.
Diakses: 10 Mei 2011
Anonim. 2011.Kelenjar Tiroid.(On line)
http://mediacastore.com.penyakit131/kelenjar-tiroid.html. Diakses: 10 Mei 2011
Anonim. 2011.Kelainan Kelenjar Tiroid.(on line)
http://www.tanyadokter.comdisease.Aspid=1001394.html. Diakses: 10 Mei 2011
Anonim. 2009.Kelenjar Tiroid dan Hubungannya dengan Yodium.(on line)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar